bacaan quran surat al qasas dan terjemahan arti lengkap mp3 surah per ayat/perkata untuk panduan tajwid serta makhrojul huruf, selain itu khasiat atau manfaat dari mp3 tersebut bisa sebagai panduan ketika sobat ingin memperindah bacaan al quran.
seperti yang sudah kita bahas pada surat surat lainnya seperti Surat ibrahim, pada kesempatan kali ini kita juga akan membahas sedikit informasi dari surah al qasas.
dalam bahasa indonesia arti atau makna surat ini adalah “cerita-cerita”, asbabun nuzul penamaan surat al qasas disandarkan pada bunyi ayat yang ke-25 yang berisi kisah dari nabi musa A.S.
Dan untuk sobat yang ingin mempelajari keutamaan dari surat ini silahkan belajar ilmu tafsir al quran bersama ustadz yang ahli tafsir agar sobat bisa dengan mudah memahami isi kandungan surat ini.
dan sedikit berpesan kepada sobat semuanya bahwasannya jangan pernah bosan untuk belajar tafsir al quran, silahkan pelajari tafsir surat lainnya seperti surat ar rum atau lainnya agar kita memiliki bekal ilmu yang bermanfaat.
karena sesungguhnya ilmu yang bermanfaat akan mendatangkan kebaikan bagi diri kita.
selain membagikan bacaan surat al qasas arab latin dan artinya, disini sobat bisa download audio mp3 murottal surah al qasas suara merdu sebagai panduan belajar ngaji dengan nada merdu.
dan sebagai point penting pada pembukaan kita kali ini, berikut adalah tabel keterangan atau informasi dari surat al qasas yang bisa sobat pelajari.
informasi surat al qasas | |
---|---|
arti nama | cerita cerita |
golongan surat | makkiyah |
nama lainnya | musa |
nomor surat | surat ke 28 |
letak juz | juz ke 20 |
total ayat | 88 ayat |
jumlah ruku’ | 9 ruku’ |
surat sebelumnya | surat an naml |
surat setelahnya | surat al ‘ankabut |
Bacaan Surat Al Qasas Dan Terjemahannya
Basmalah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim
QS. Al Qasas Ayat 1
طٰسۤمّۤ
tā sim mim
Arti Terjemahan : Tha Sin Mim
QS. Al Qasas Ayat 2
تِلْكَ اٰيٰتُ الْكِتٰبِ الْمُبِيْنِ
tilka āyātul-kitābil-mubin
Arti Terjemahan : Ini ayat-ayat Kitab (Al-Qur’an) yang jelas (dari Allah).
QS. Al Qasas Ayat 3
نَتْلُوْا عَلَيْكَ مِنْ نَّبَاِ مُوْسٰى وَفِرْعَوْنَ بِالْحَقِّ لِقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ
natlụ ‘alaika min naba`i mụsā wa fir’auna bil-ḥaqqi liqaumiy yu`minụn
Arti Terjemahan : Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir‘aun dengan sebenarnya untuk orang-orang yang beriman.
QS. Al Qasas Ayat 4
اِنَّ فِرْعَوْنَ عَلَا فِى الْاَرْضِ وَجَعَلَ اَهْلَهَا شِيَعًا يَّسْتَضْعِفُ طَاۤىِٕفَةً مِّنْهُمْ يُذَبِّحُ اَبْنَاۤءَهُمْ وَيَسْتَحْيٖ نِسَاۤءَهُمْ ۗاِنَّهٗ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِيْنَ
inna fir’auna ‘alā fil-arḍi wa ja’ala ahlahā syiya’ay yastaḍ’ifu tā`ifatam min-hum yużabbiḥu abnā`ahum wa yastaḥyi nisā`ahum, innahụ kāna minal-mufsidin
Arti Terjemahan : Sungguh, Fir‘aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Fir‘aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan.
QS. Al Qasas Ayat 5
ۙ وَنُرِيْدُ اَنْ نَّمُنَّ عَلَى الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا فِى الْاَرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ اَىِٕمَّةً وَّنَجْعَلَهُمُ الْوٰرِثِيْنَ
wa nuridu an namunna ‘alallażinastuḍ’ifụ fil-arḍi wa naj’alahum a immataw wa naj’alahumul-wāriṡin
Arti Terjemahan : Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi),
QS. Al Qasas Ayat 6
وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِى الْاَرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ وَجُنُوْدَهُمَا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَحْذَرُوْنَ
wa numakkina lahum fil-arḍi wa nuriya fir’auna wa hāmāna wa junụdahumā min-hum mā kānụ yaḥżarụn
Arti Terjemahan : dan Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi dan Kami perlihatkan kepada Fir‘aun dan Haman bersama bala tentaranya apa yang selalu mereka takutkan dari mereka.
QS. Al Qasas Ayat 7
وَاَوْحَيْنَآ اِلٰٓى اُمِّ مُوْسٰٓى اَنْ اَرْضِعِيْهِۚ فَاِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَاَلْقِيْهِ فِى الْيَمِّ وَلَا تَخَافِيْ وَلَا تَحْزَنِيْ ۚاِنَّا رَاۤدُّوْهُ اِلَيْكِ وَجَاعِلُوْهُ مِنَ الْمُرْسَلِيْنَ
wa auḥainā ilā ummi mụsā an arḍi’ih, fa iżā khifti ‘alaihi fa alqihi fil-yammi wa lā takhāfi wa lā taḥzani, innā rāddụhu ilaiki wa jā’ilụhu minal-mursalin
Arti Terjemahan : Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.”
QS. Al Qasas Ayat 8
فَالْتَقَطَهٗٓ اٰلُ فِرْعَوْنَ لِيَكُوْنَ لَهُمْ عَدُوًّا وَّحَزَنًاۗ اِنَّ فِرْعَوْنَ وَهَامٰنَ وَجُنُوْدَهُمَا كَانُوْا خٰطِـِٕيْنَ
faltaqatahū ālu fir’auna liyakụna lahum ‘aduwwaw wa ḥazanā, inna fir’auna wa hāmāna wa junụdahumā kānụ khāti`in
Arti Terjemahan : Maka dia dipungut oleh keluarga Fir‘aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sungguh, Fir‘aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.
QS. Al Qasas Ayat 9
وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ لَا تَقْتُلُوْهُ ۖعَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
wa qālatimra`atu fir’auna qurratu ‘ainil li wa lak, lā taqtulụhu ‘asā ay yanfa’anā au nattakhiżahụ waladaw wa hum lā yasy’urụn
Arti Terjemahan : Dan istri Fir‘aun berkata, “(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari.
QS. Al Qasas Ayat 10
وَاَصْبَحَ فُؤَادُ اُمِّ مُوْسٰى فٰرِغًاۗ اِنْ كَادَتْ لَتُبْدِيْ بِهٖ لَوْلَآ اَنْ رَّبَطْنَا عَلٰى قَلْبِهَا لِتَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
wa aṣbaḥa fu`ādu ummi mụsā fārigā, ing kādat latubdi bihi lau lā ar rabatnā ‘alā qalbihā litakụna minal-mu`minin
Arti Terjemahan : Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, hampir saja dia menyatakannya (rahasia tentang Musa), seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, agar dia termasuk orang-orang yang beriman (kepada janji Allah).
QS. Al Qasas Ayat 11
ۙوَقَالَتْ لِاُخْتِهٖ قُصِّيْهِۗ فَبَصُرَتْ بِهٖ عَنْ جُنُبٍ وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ
wa qālat li`ukhtihi quṣṣih, fa baṣurat bihi ‘an junubiw wa hum lā yasy’urụn
Arti Terjemahan : Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, “Ikutilah dia (Musa).” Maka kelihatan olehnya (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya.
QS. Al Qasas Ayat 12
وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰٓى اَهْلِ بَيْتٍ يَّكْفُلُوْنَهٗ لَكُمْ وَهُمْ لَهٗ نَاصِحُوْنَ ۞
wa ḥarramnā ‘alaihil-marāḍi’a ming qablu fa qālat hal adullukum ‘alā ahli baitiy yakfulụnahụ lakum wa hum lahụ nāṣiḥụn
Arti Terjemahan : Dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), “Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?”
QS. Al Qasas Ayat 13
فَرَدَدْنٰهُ اِلٰٓى اُمِّهٖ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ اَنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ
fa radadnāhu ilā ummihi kai taqarra ‘ainuhā wa lā taḥzana wa lita’lama anna wa’dallāhi ḥaqquw wa lākinna akṡarahum lā ya’lamụn
Arti Terjemahan : Maka Kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya.
QS. Al Qasas Ayat 14
وَلَمَّا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَاسْتَوٰىٓ اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًاۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ
wa lammā balaga asyuddahụ wastawā ātaināhu ḥukmaw wa ‘ilmā, wa każālika najzil-muḥsinin
Arti Terjemahan : Dan setelah dia (Musa) dewasa dan sempurna akalnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
QS. Al Qasas Ayat 15
وَدَخَلَ الْمَدِيْنَةَ عَلٰى حِيْنِ غَفْلَةٍ مِّنْ اَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيْهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلٰنِۖ هٰذَا مِنْ شِيْعَتِهٖ وَهٰذَا مِنْ عَدُوِّهٖۚ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِيْ مِنْ شِيْعَتِهٖ عَلَى الَّذِيْ مِنْ عَدُوِّهٖ ۙفَوَكَزَهٗ مُوْسٰى فَقَضٰى عَلَيْهِۖ قَالَ هٰذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ عَدُوٌّ مُّضِلٌّ مُّبِيْنٌ
wa dakhalal-madinata ‘alā ḥini gaflatim min ahlihā fa wajada fihā rajulaini yaqtatilāni hāżā min syi’atihi wa hāżā min ‘aduwwih, fastagāṡahullażi min syi’atihi ‘alallażi min ‘aduwwihi fa wakazahụ mụsā fa qaḍā ‘alaihi qāla hāżā min ‘amalisy-syaitān, innahụ ‘aduwwum muḍillum mubin
Arti Terjemahan : Dan dia (Musa) masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki sedang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan yang seorang (lagi) dari pihak musuhnya (kaum Fir‘aun). Orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk (mengalahkan) orang yang dari pihak musuhnya, lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Dia (Musa) berkata, “Ini adalah perbuatan setan. Sungguh, dia (setan itu) adalah musuh yang jelas menyesatkan.”
QS. Al Qasas Ayat 16
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَغَفَرَ لَهٗ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
qāla rabbi inni ẓalamtu nafsi fagfir li fa gafara lah, innahụ huwal-gafụrur-raḥim
Arti Terjemahan : Dia (Musa) berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku.” Maka Dia (Allah) mengampuninya. Sungguh, Allah, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.
QS. Al Qasas Ayat 17
قَالَ رَبِّ بِمَآ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ اَكُوْنَ ظَهِيْرًا لِّلْمُجْرِمِيْنَ
qāla rabbi bimā an’amta ‘alayya fa lan akụna ẓahiral lil-mujrimin
Arti Terjemahan : Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku! Demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, maka aku tidak akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa.”
QS. Al Qasas Ayat 18
فَاَصْبَحَ فِى الْمَدِيْنَةِ خَاۤىِٕفًا يَّتَرَقَّبُ فَاِذَا الَّذِى اسْتَنْصَرَهٗ بِالْاَمْسِ يَسْتَصْرِخُهٗ ۗقَالَ لَهٗ مُوْسٰٓى اِنَّكَ لَغَوِيٌّ مُّبِيْنٌ
fa aṣbaḥa fil-madinati khā`ifay yataraqqabu fa iżallażistanṣarahụ bil-amsi yastaṣrikhuh, qāla lahụ mụsā innaka lagawiyyum mubin
Arti Terjemahan : Karena itu, dia (Musa) menjadi ketakutan berada di kota itu sambil menunggu (akibat perbuatannya), tiba-tiba orang yang kemarin meminta pertolongan berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya, “Engkau sungguh, orang yang nyata-nyata sesat.”
QS. Al Qasas Ayat 19
فَلَمَّآ اَنْ اَرَادَ اَنْ يَّبْطِشَ بِالَّذِيْ هُوَ عَدُوٌّ لَّهُمَاۙ قَالَ يٰمُوْسٰٓى اَتُرِيْدُ اَنْ تَقْتُلَنِيْ كَمَا قَتَلْتَ نَفْسًاۢ بِالْاَمْسِۖ اِنْ تُرِيْدُ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ جَبَّارًا فِى الْاَرْضِ وَمَا تُرِيْدُ اَنْ تَكُوْنَ مِنَ الْمُصْلِحِيْنَ
fa lammā an arāda ay yabtisya billażi huwa ‘aduwwul lahumā qāla yā mụsā a turidu an taqtulani kamā qatalta nafsam bil-amsi in turidu illā an takụna jabbāran fil-arḍi wa mā turidu an takụna minal-muṣliḥin
Arti Terjemahan : Maka ketika dia (Musa) hendak memukul dengan keras orang yang menjadi musuh mereka berdua, dia (musuhnya) berkata, “Wahai Musa! Apakah engkau bermaksud membunuhku, sebagaimana kemarin engkau membunuh seseorang? Engkau hanya bermaksud menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini), dan engkau tidak bermaksud menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian.”
QS. Al Qasas Ayat 20
وَجَاۤءَ رَجُلٌ مِّنْ اَقْصَى الْمَدِيْنَةِ يَسْعٰىۖ قَالَ يٰمُوْسٰٓى اِنَّ الْمَلَاَ يَأْتَمِرُوْنَ بِكَ لِيَقْتُلُوْكَ فَاخْرُجْ اِنِّيْ لَكَ مِنَ النّٰصِحِيْنَ
wa jā`a rajulum min aqṣal-madinati yas’ā qāla yā mụsā innal-mala`a ya`tamirụna bika liyaqtulụka fakhruj inni laka minan-nāṣiḥin
Arti Terjemahan : Dan seorang laki-laki datang bergegas dari ujung kota seraya berkata, “Wahai Musa! Sesungguhnya para pembesar negeri sedang berunding tentang engkau untuk membunuhmu, maka keluarlah (dari kota ini), sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu.”
QS. Al Qasas Ayat 21
فَخَرَجَ مِنْهَا خَاۤىِٕفًا يَّتَرَقَّبُ ۖقَالَ رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
fa kharaja min-hā khā`ifay yataraqqabu qāla rabbi najjini minal-qaumiẓ-ẓālimin
Arti Terjemahan : Maka keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut, waspada (kalau ada yang menyusul atau menangkapnya), dia berdoa, “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.”
QS. Al Qasas Ayat 22
وَلَمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَاۤءَ مَدْيَنَ قَالَ عَسٰى رَبِّيْٓ اَنْ يَّهْدِيَنِيْ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
wa lammā tawajjaha tilqā`a madyana qāla ‘asā rabbi ay yahdiyani sawā`as-sabil
Arti Terjemahan : Dan ketika dia menuju ke arah negeri Madyan dia berdoa lagi, “Mudah-mudahan Tuhanku memimpin aku ke jalan yang benar.”
QS. Al Qasas Ayat 23
وَلَمَّا وَرَدَ مَاۤءَ مَدْيَنَ وَجَدَ عَلَيْهِ اُمَّةً مِّنَ النَّاسِ يَسْقُوْنَ ەۖ وَوَجَدَ مِنْ دُوْنِهِمُ امْرَاَتَيْنِ تَذُوْدٰنِۚ قَالَ مَا خَطْبُكُمَا ۗقَالَتَا لَا نَسْقِيْ حَتّٰى يُصْدِرَ الرِّعَاۤءُ وَاَبُوْنَا شَيْخٌ كَبِيْرٌ
wa lammā warada mā`a madyana wajada ‘alaihi ummatam minan-nāsi yasqụna wa wajada min dụnihimumra`ataini tażụdān, qāla mā khatbukumā, qālatā lā nasqi ḥattā yuṣdirar-ri’ā`u wa abụnā syaikhung kabir
Arti Terjemahan : Dan ketika dia sampai di sumber air negeri Madyan, dia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang memberi minum (ternaknya), dan dia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang perempuan sedang menghambat (ternaknya). Dia (Musa) berkata, “Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?” Kedua (perempuan) itu menjawab, “Kami tidak dapat memberi minum (ternak kami), sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang ayah kami adalah orang tua yang telah lanjut usianya.”
QS. Al Qasas Ayat 24
فَسَقٰى لَهُمَا ثُمَّ تَوَلّٰىٓ اِلَى الظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ اِنِّيْ لِمَآ اَنْزَلْتَ اِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٌ
fa saqā lahumā ṡumma tawallā ilaẓ-ẓilli fa qāla rabbi inni limā anzalta ilayya min khairin faqir
Arti Terjemahan : Maka dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku.”
QS. Al Qasas Ayat 25
فَجَاۤءَتْهُ اِحْدٰىهُمَا تَمْشِيْ عَلَى اسْتِحْيَاۤءٍ ۖقَالَتْ اِنَّ اَبِيْ يَدْعُوْكَ لِيَجْزِيَكَ اَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَاۗ فَلَمَّا جَاۤءَهٗ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَۙ قَالَ لَا تَخَفْۗ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
fa jā`at-hu iḥdāhumā tamsyi ‘alastiḥyā`ing qālat inna abi yad’ụka liyajziyaka ajra mā saqaita lanā, fa lammā jā`ahụ wa qaṣṣa ‘alaihil-qaṣaṣa qāla lā takhaf, najauta minal-qaumiẓ-ẓālimin
Arti Terjemahan : Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua perempuan itu berjalan dengan malu-malu, dia berkata, “Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas (kebaikan)mu memberi minum (ternak) kami.” Ketika (Musa) mendatangi ayahnya dan dia menceritakan kepadanya kisah (mengenai dirinya), dia berkata, “Janganlah engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang yang zalim itu.”
QS. Al Qasas Ayat 26
قَالَتْ اِحْدٰىهُمَا يٰٓاَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ ۖاِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْاَمِيْنُ
qālat iḥdāhumā yā abatista`jir-hu inna khaira manista`jartal-qawiyyul-amin
Arti Terjemahan : Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, “Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya.”
QS. Al Qasas Ayat 27
قَالَ اِنِّيْٓ اُرِيْدُ اَنْ اُنْكِحَكَ اِحْدَى ابْنَتَيَّ هٰتَيْنِ عَلٰٓى اَنْ تَأْجُرَنِيْ ثَمٰنِيَ حِجَجٍۚ فَاِنْ اَتْمَمْتَ عَشْرًا فَمِنْ عِنْدِكَۚ وَمَآ اُرِيْدُ اَنْ اَشُقَّ عَلَيْكَۗ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ
qāla inni uridu an ungkiḥaka iḥdabnatayya hātaini ‘alā an ta`jurani ṡamāniya ḥijaj, fa in atmamta ‘asyran fa min ‘indik, wa mā uridu an asyuqqa ‘alaik, satajiduni in syā`allāhu minaṣ-ṣāliḥin
Arti Terjemahan : Dia (Syekh Madyan) berkata, “Sesungguhnya aku bermaksud ingin menikahkan engkau dengan salah seorang dari kedua anak perempuanku ini, dengan ketentuan bahwa engkau bekerja padaku selama delapan tahun dan jika engkau sempurnakan sepuluh tahun maka itu adalah (suatu kebaikan) darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan engkau. Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang baik.”
QS. Al Qasas Ayat 28
قَالَ ذٰلِكَ بَيْنِيْ وَبَيْنَكَۗ اَيَّمَا الْاَجَلَيْنِ قَضَيْتُ فَلَا عُدْوَانَ عَلَيَّۗ وَاللّٰهُ عَلٰى مَا نَقُوْلُ وَكِيْلٌ
qāla żālika baini wa bainak, ayyamal-ajalaini qaḍaitu fa lā ‘udwāna ‘alayy, wallāhu ‘alā mā naqụlu wakil
Arti Terjemahan : Dia (Musa) berkata, “Itu (perjanjian) antara aku dan engkau. Yang mana saja dari kedua waktu yang ditentukan itu yang aku sempurnakan, maka tidak ada tuntutan (tambahan) atas diriku (lagi). Dan Allah menjadi saksi atas apa yang kita ucapkan.”
QS. Al Qasas Ayat 29
فَلَمَّا قَضٰى مُوْسَى الْاَجَلَ وَسَارَ بِاَهْلِهٖٓ اٰنَسَ مِنْ جَانِبِ الطُّوْرِ نَارًاۗ قَالَ لِاَهْلِهِ امْكُثُوْٓا اِنِّيْٓ اٰنَسْتُ نَارًا لَّعَلِّيْٓ اٰتِيْكُمْ ۞
مِّنْهَا بِخَبَرٍ اَوْ جَذْوَةٍ مِّنَ النَّارِ لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُوْنَ
fa lammā qaḍā mụsal-ajala wa sāra bi`ahlihi ānasa min jānibit-tụri nārā, qāla li`ahlihimkuṡū inni ānastu nāral-la’alli ātikum min-hā bikhabarin au jażwatim minan-nāri la’allakum taṣtalụn
Arti Terjemahan : Maka ketika Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan itu dan dia berangkat dengan keluarganya, dia melihat api di lereng gunung. Dia berkata kepada keluarganya, “Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu dari (tempat) api itu atau (membawa) sepercik api, agar kamu dapat menghangatkan badan.”
QS. Al Qasas Ayat 30
ۙفَلَمَّآ اَتٰىهَا نُوْدِيَ مِنْ شَاطِئِ الْوَادِ الْاَيْمَنِ فِى الْبُقْعَةِ الْمُبٰرَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ اَنْ يّٰمُوْسٰٓى اِنِّيْٓ اَنَا اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
fa lammā atāhā nụdiya min syāti`il-wādil-aimani fil-buq’atil-mubārakati minasy-syajarati ay yā mụsā inni anallāhu rabbul-‘ālamin
Arti Terjemahan : Maka ketika dia (Musa) sampai ke (tempat) api itu, dia diseru dari (arah) pinggir sebelah kanan lembah, dari sebatang pohon, di sebidang tanah yang diberkahi, “Wahai Musa! Sungguh, Aku adalah Allah, Tuhan seluruh alam!
QS. Al Qasas Ayat 31
وَاَنْ اَلْقِ عَصَاكَ ۗفَلَمَّا رَاٰهَا تَهْتَزُّ كَاَنَّهَا جَاۤنٌّ وَّلّٰى مُدْبِرًا وَّلَمْ يُعَقِّبْۗ يٰمُوْسٰٓى اَقْبِلْ وَلَا تَخَفْۗ اِنَّكَ مِنَ الْاٰمِنِيْنَ
wa an alqi ‘aṣāk, fa lammā ra`āhā tahtazzu ka`annahā jānnuw wallā mudbiraw wa lam yu’aqqib, yā mụsā aqbil wa lā takhaf, innaka minal-āminin
Arti Terjemahan : Dan lemparkanlah tongkatmu.” Maka ketika dia (Musa) melihatnya bergerak-gerak seakan-akan seekor ular yang (gesit), dia lari berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Allah berfirman), “Wahai Musa! Kemarilah dan jangan takut. Sesungguhnya engkau termasuk orang yang aman.
QS. Al Qasas Ayat 32
اُسْلُكْ يَدَكَ فِيْ جَيْبِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاۤءَ مِنْ غَيْرِ سُوْۤءٍ ۖوَّاضْمُمْ اِلَيْكَ جَنَاحَكَ مِنَ الرَّهْبِ فَذٰنِكَ بُرْهَانٰنِ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰى فِرْعَوْنَ وَمَلَا۟ىِٕهٖۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمًا فٰسِقِيْنَ
usluk yadaka fi jaibika takhruj baiḍā`a min gairi sū`iw waḍmum ilaika janāḥaka minar-rahbi fażānika bur-hānāni mir rabbika ilā fir’auna wa mala`ih, innahum kānụ qauman fāsiqin
Arti Terjemahan : Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, dia akan keluar putih (bercahaya) tanpa cacat, dan dekapkanlah kedua tanganmu ke dadamu apabila ketakutan. Itulah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan engkau pertunjukkan) kepada Fir‘aun dan para pembesarnya. Sungguh, mereka adalah orang-orang fasik.”
QS. Al Qasas Ayat 33
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا فَاَخَافُ اَنْ يَّقْتُلُوْنِ
qāla rabbi inni qataltu min-hum nafsan fa akhāfu ay yaqtulụn
Arti Terjemahan : Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh aku telah membunuh seorang dari golongan mereka, sehingga aku takut mereka akan membunuhku.
QS. Al Qasas Ayat 34
وَاَخِيْ هٰرُوْنُ هُوَ اَفْصَحُ مِنِّيْ لِسَانًا فَاَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا يُّصَدِّقُنِيْٓ ۖاِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يُّكَذِّبُوْنِ
wa akhi hārụnu huwa afṣaḥu minni lisānan fa arsil-hu ma’iya rid`ay yuṣaddiquni inni akhāfu ay yukażżibụn
Arti Terjemahan : Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripada aku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sungguh, aku takut mereka akan mendustakanku.”
QS. Al Qasas Ayat 35
قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِاَخِيْكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطٰنًا فَلَا يَصِلُوْنَ اِلَيْكُمَا ۛبِاٰيٰتِنَا ۛ اَنْتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الْغٰلِبُوْنَ
qāla sanasyuddu ‘aḍudaka bi`akhika wa naj’alu lakumā sultānan fa lā yaṣilụna ilaikumā bi`āyātinā, antumā wa manittaba’akumal-gālibụn
Arti Terjemahan : Dia (Allah) berfirman, “Kami akan menguatkan engkau (membantumu) dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak akan dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamu yang akan menang.”
QS. Al Qasas Ayat 36
فَلَمَّا جَاۤءَهُمْ مُّوْسٰى بِاٰيٰتِنَا بَيِّنٰتٍ قَالُوْا مَا هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّفْتَرًىۙ وَّمَا سَمِعْنَا بِهٰذَا فِيْٓ اٰبَاۤىِٕنَا الْاَوَّلِيْنَ
fa lammā jā`ahum mụsā bi`āyātinā bayyināting qālụ mā hāżā illā siḥrum muftaraw wa mā sami’nā bihāżā fi ābā`inal-awwalin
Arti Terjemahan : Maka ketika Musa datang kepada mereka dengan (membawa) mukjizat Kami yang nyata, mereka berkata, “Ini hanyalah sihir yang dibuat-buat, dan kami tidak pernah mendengar (yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu.”
QS. Al Qasas Ayat 37
وَقَالَ مُوْسٰى رَبِّيْٓ اَعْلَمُ بِمَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى مِنْ عِنْدِهٖ وَمَنْ تَكُوْنُ لَهٗ عَاقِبَةُ الدَّارِۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ
wa qāla mụsā rabbi a’lamu biman jā`a bil-hudā min ‘indihi wa man takụnu lahụ ‘āqibatud-dār, innahụ lā yufliḥuẓ-ẓālimụn
Arti Terjemahan : Dan dia (Musa) menjawab, “Tuhanku lebih mengetahui siapa yang (pantas) membawa petunjuk dari sisi-Nya dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di akhirat. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan mendapat kemenangan.”
QS. Al Qasas Ayat 38
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَاُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِّنْ اِلٰهٍ غَيْرِيْۚ فَاَوْقِدْ لِيْ يٰهَامٰنُ عَلَى الطِّيْنِ فَاجْعَلْ لِّيْ صَرْحًا لَّعَلِّيْٓ اَطَّلِعُ اِلٰٓى اِلٰهِ مُوْسٰىۙ وَاِنِّيْ لَاَظُنُّهٗ مِنَ الْكٰذِبِيْنَ
wa qāla fir’aunu yā ayyuhal-mala`u mā ‘alimtu lakum min ilāhin gairi, fa auqid li yā hāmānu ‘alat-tini faj’al li ṣarḥal la’alli attali’u ilā ilāhi mụsā wa inni la`aẓunnuhụ minal-kāżibin
Arti Terjemahan : Dan Fir‘aun berkata, “Wahai para pembesar kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah tanah liat untukku wahai Haman (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah bangunan yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat Tuhannya Musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta.”
QS. Al Qasas Ayat 39
وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُوْدُهٗ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوْٓا اَنَّهُمْ اِلَيْنَا لَا يُرْجَعُوْنَ
wastakbara huwa wa junụduhụ fil-arḍi bigairil-ḥaqqi wa ẓannū annahum ilainā lā yurja’ụn
Arti Terjemahan : Dan dia (Fir‘aun) dan bala tentaranya berlaku sombong, di bumi tanpa alasan yang benar, dan mereka mengira bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami.
QS. Al Qasas Ayat 40
فَاَخَذْنٰهُ وَجُنُوْدَهٗ فَنَبَذْنٰهُمْ فِى الْيَمِّ ۚفَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظّٰلِمِيْنَ
fa akhażnāhu wa junụdahụ fa nabażnāhum fil-yamm, fanẓur kaifa kāna ‘āqibatuẓ-ẓālimin
Arti Terjemahan : Maka Kami siksa dia (Fir‘aun) dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang zalim.
QS. Al Qasas Ayat 41
وَجَعَلْنٰهُمْ اَىِٕمَّةً يَّدْعُوْنَ اِلَى النَّارِۚ وَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ لَا يُنْصَرُوْنَ
wa ja’alnāhum a immatay yad’ụna ilan-nār, wa yaumal-qiyāmati lā yunṣarụn
Arti Terjemahan : Dan Kami jadikan mereka para pemimpin yang mengajak (manusia) ke neraka dan pada hari Kiamat mereka tidak akan ditolong.
QS. Al Qasas Ayat 42
وَاَتْبَعْنٰهُمْ فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً ۚوَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ هُمْ مِّنَ الْمَقْبُوْحِيْنَ
wa atba’nāhum fi hāżihid-dun-yā la’nah, wa yaumal-qiyāmati hum minal-maqbụḥin
Arti Terjemahan : Dan Kami susulkan laknat kepada mereka di dunia ini; sedangkan pada hari Kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).
QS. Al Qasas Ayat 43
وَلَقَدْ اٰتَيْنَا مُوْسَى الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِ مَآ اَهْلَكْنَا الْقُرُوْنَ الْاُوْلٰى بَصَاۤىِٕرَ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَّرَحْمَةً لَّعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ
wa laqad ātainā mụsal-kitāba mim ba’di mā ahlaknal-qurụnal-ụlā baṣā`ira lin-nāsi wa hudaw wa raḥmatal la’allahum yatażakkarụn
Arti Terjemahan : Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Musa Kitab (Taurat) setelah Kami binasakan umat-umat terdahulu, untuk menjadi pelita bagi manusia dan petunjuk serta rahmat, agar mereka mendapat pelajaran.
QS. Al Qasas Ayat 44
ۙوَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الْغَرْبِيِّ اِذْ قَضَيْنَآ اِلٰى مُوْسَى الْاَمْرَ وَمَا كُنْتَ مِنَ الشّٰهِدِيْنَ
wa mā kunta bijānibil-garbiyyi iż qaḍainā ilā mụsal-amra wa mā kunta minasy-syāhidin
Arti Terjemahan : Dan engkau (Muhammad) tidak berada di sebelah barat (lembah suci Tuwa) ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa, dan engkau tidak (pula) termasuk orang-orang yang menyaksikan (kejadian itu).
QS. Al Qasas Ayat 45
وَلٰكِنَّآ اَنْشَأْنَا قُرُوْنًا فَتَطَاوَلَ عَلَيْهِمُ الْعُمُرُۚ وَمَا كُنْتَ ثَاوِيًا فِيْٓ اَهْلِ مَدْيَنَ تَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِنَاۙ وَلٰكِنَّا كُنَّا مُرْسِلِيْنَ
wa lākinnā ansya`nā qurụnan fa tatāwala ‘alaihimul-‘umur, wa mā kunta ṡāwiyan fi ahli madyana tatlụ ‘alaihim āyātinā wa lākinnā kunnā mursilin
Arti Terjemahan : Tetapi Kami telah menciptakan beberapa umat, dan telah berlalu atas mereka masa yang panjang, dan engkau (Muhammad) tidak tinggal bersama-sama penduduk Madyan dengan membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka, tetapi Kami telah mengutus rasul-rasul.
QS. Al Qasas Ayat 46
وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الطُّوْرِ اِذْ نَادَيْنَا وَلٰكِنْ رَّحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اَتٰىهُمْ مِّنْ نَّذِيْرٍ مِّنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ
wa mā kunta bijānibit-tụri iż nādainā wa lākir raḥmatam mir rabbika litunżira qaumam mā atāhum min nażirim ming qablika la’allahum yatażakkarụn
Arti Terjemahan : Dan engkau (Muhammad) tidak berada di dekat Tur (gunung) ketika Kami menyeru (Musa), tetapi (Kami utus engkau) sebagai rahmat dari Tuhanmu, agar engkau memberi peringatan kepada kaum (Quraisy) yang tidak didatangi oleh pemberi peringatan sebelum engkau agar mereka mendapat pelajaran.
QS. Al Qasas Ayat 47
وَلَوْلَآ اَنْ تُصِيْبَهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۢبِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ فَيَقُوْلُوْا رَبَّنَا لَوْلَآ اَرْسَلْتَ اِلَيْنَا رَسُوْلًا فَنَتَّبِعَ اٰيٰتِكَ وَنَكُوْنَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
walau lā an tuṣibahum muṣibatum bimā qaddamat aidihim fa yaqụlụ rabbanā lau lā arsalta ilainā rasụlan fa nattabi’a āyātika wa nakụna minal-mu`minin
Arti Terjemahan : Dan agar mereka tidak mengatakan ketika azab menimpa mereka disebabkan apa yang mereka kerjakan, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau tidak mengutus seorang rasul kepada kami, agar kami mengikuti ayat-ayat Engkau dan termasuk orang mukmin.”
QS. Al Qasas Ayat 48
فَلَمَّا جَاۤءَهُمُ الْحَقُّ مِنْ عِنْدِنَا قَالُوْا لَوْلَآ اُوْتِيَ مِثْلَ مَآ اُوْتِيَ مُوْسٰىۗ اَوَلَمْ يَكْفُرُوْا بِمَآ اُوْتِيَ مُوْسٰى مِنْ قَبْلُۚ قَالُوْا سِحْرٰنِ تَظَاهَرَاۗ وَقَالُوْٓا اِنَّا بِكُلٍّ كٰفِرُوْنَ
fa lammā jā`ahumul-ḥaqqu min ‘indinā qālụ lau lā ụtiya miṡla mā ụtiya mụsā, a wa lam yakfurụ bimā ụtiya mụsā ming qabl, qālụ siḥrāni taẓāharā, wa qālū innā bikulling kāfirụn
Arti Terjemahan : Maka ketika telah datang kepada mereka kebenaran (Al-Qur’an) dari sisi Kami, mereka berkata, “Mengapa tidak diberikan kepadanya (Muhammad) seperti apa yang telah diberikan kepada Musa dahulu?” Bukankah mereka itu telah ingkar (juga) kepada apa yang diberikan kepada Musa dahulu? Mereka dahulu berkata, “(Musa dan Harun adalah) dua pesihir yang bantu-membantu.” Dan mereka (juga) berkata, “Sesungguhnya kami sama sekali tidak mempercayai masing-masing mereka itu.”
QS. Al Qasas Ayat 49
قُلْ فَأْتُوْا بِكِتٰبٍ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ هُوَ اَهْدٰى مِنْهُمَآ اَتَّبِعْهُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
qul fa`tụ bikitābim min ‘indillāhi huwa ahdā min-humā attabi’hu ing kuntum ṣādiqin
Arti Terjemahan : Katakanlah (Muhammad), “Datangkanlah olehmu sebuah kitab dari sisi Allah yang kitab itu lebih memberi petunjuk daripada keduanya (Taurat dan Al-Qur’an), niscaya aku mengikutinya, jika kamu orang yang benar.”
QS. Al Qasas Ayat 50
فَاِنْ لَّمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَكَ فَاعْلَمْ اَنَّمَا يَتَّبِعُوْنَ اَهْوَاۤءَهُمْۗ وَمَنْ اَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوٰىهُ بِغَيْرِ هُدًى مِّنَ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
fa il lam yastajibụ laka fa’lam annamā yattabi’ụna ahwā`ahum, wa man aḍallu mim manittaba’a hawāhu bigairi hudam minallāh, innallāha lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimin
Arti Terjemahan : Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu), maka ketahuilah bahwa mereka hanyalah mengikuti keinginan mereka. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginannya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun? Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
QS. Al Qasas Ayat 51
ۗ وَلَقَدْ وَصَّلْنَا لَهُمُ الْقَوْلَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ۞
wa laqad waṣṣalnā lahumul-qaula la’allahum yatażakkarụn
Arti Terjemahan : Dan sungguh, Kami telah menyampaikan perkataan ini (Al-Qur’an) kepada mereka agar mereka selalu mengingatnya.
QS. Al Qasas Ayat 52
اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِهٖ هُمْ بِهٖ يُؤْمِنُوْنَ
allażina ātaināhumul-kitāba ming qablihi hum bihi yu`minụn
Arti Terjemahan : Orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka Al-Kitab sebelum Al-Qur’an, mereka beriman (pula) kepadanya (Al-Qur’an).
QS. Al Qasas Ayat 53
وَاِذَا يُتْلٰى عَلَيْهِمْ قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِهٖٓ اِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّنَآ اِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلِهٖ مُسْلِمِيْنَ
wa iżā yutlā ‘alaihim qālū āmannā bihi innahul-ḥaqqu mir rabbinā innā kunnā ming qablihi muslimin
Arti Terjemahan : Dan apabila (Al-Qur’an) dibacakan kepada mereka, mereka berkata, “Kami beriman kepadanya, sesungguhnya (Al-Qur’an) itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami. Sungguh, sebelumnya kami adalah orang muslim.”
QS. Al Qasas Ayat 54
اُولٰۤىِٕكَ يُؤْتَوْنَ اَجْرَهُمْ مَّرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوْا وَيَدْرَءُوْنَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ
ulā`ika yu`tauna ajrahum marrataini bimā ṣabarụ wa yadra`ụna bil-ḥasanatis-sayyi`ata wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn
Arti Terjemahan : Mereka itu diberi pahala dua kali (karena beriman kepada Taurat dan Al-Qur’an) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka.
QS. Al Qasas Ayat 55
وَاِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ اَعْرَضُوْا عَنْهُ وَقَالُوْا لَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْ ۖسَلٰمٌ عَلَيْكُمْ ۖ لَا نَبْتَغِى الْجٰهِلِيْنَ
wa iżā sami’ul-lagwa a’raḍụ ‘an-hu wa qālụ lanā a’mālunā wa lakum a’mālukum salāmun ‘alaikum lā nabtagil-jāhilin
Arti Terjemahan : Dan apabila mereka mendengar perkataan yang buruk, mereka berpaling darinya dan berkata, “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amal kamu, semoga selamatlah kamu, kami tidak ingin (bergaul) dengan orang-orang bodoh.”
QS. Al Qasas Ayat 56
اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
innaka lā tahdi man aḥbabta wa lākinnallāha yahdi may yasyā`, wa huwa a’lamu bil-muhtadin
Arti Terjemahan : Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.
QS. Al Qasas Ayat 57
وَقَالُوْٓا اِنْ نَّتَّبِعِ الْهُدٰى مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ اَرْضِنَاۗ اَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَّهُمْ حَرَمًا اٰمِنًا يُّجْبٰٓى اِلَيْهِ ثَمَرٰتُ كُلِّ شَيْءٍ رِّزْقًا مِّنْ لَّدُنَّا وَلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ
wa qālū in nattabi’il-hudā ma’aka nutakhattaf min arḍinā, a wa lam numakkil lahum ḥaraman āminay yujbā ilaihi ṡamarātu kulli syai`ir rizqam mil ladunnā wa lākinna akṡarahum lā ya’lamụn
Arti Terjemahan : Dan mereka berkata, “Jika kami mengikuti petunjuk bersama engkau, niscaya kami akan diusir dari negeri kami.” (Allah berfirman) Bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam tanah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.
QS. Al Qasas Ayat 58
وَكَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ ۢ بَطِرَتْ مَعِيْشَتَهَا ۚفَتِلْكَ مَسٰكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِّنْۢ بَعْدِهِمْ اِلَّا قَلِيْلًاۗ وَكُنَّا نَحْنُ الْوَارِثِيْنَ
wa kam ahlaknā ming qaryatim batirat ma’isyatahā, fa tilka masākinuhum lam tuskam mim ba’dihim illā qalilā, wa kunnā naḥnul-wāriṡin
Arti Terjemahan : Dan betapa banyak (penduduk) negeri yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya yang telah Kami binasakan, maka itulah tempat kediaman mereka yang tidak didiami (lagi) setelah mereka, kecuali sebagian kecil. Dan Kamilah yang mewarisinya.”
QS. Al Qasas Ayat 59
وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرٰى حَتّٰى يَبْعَثَ فِيْٓ اُمِّهَا رَسُوْلًا يَّتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِنَاۚ وَمَا كُنَّا مُهْلِكِى الْقُرٰىٓ اِلَّا وَاَهْلُهَا ظٰلِمُوْنَ
wa mā kāna rabbuka muhlikal-qurā ḥattā yab’aṡa fi ummihā rasụlay yatlụ ‘alaihim āyātinā, wa mā kunnā muhlikil-qurā illā wa ahluhā ẓālimụn
Arti Terjemahan : Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri, sebelum Dia mengutus seorang rasul di ibukotanya yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan (penduduk) negeri; kecuali penduduknya melakukan kezaliman.
QS. Al Qasas Ayat 60
وَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَزِيْنَتُهَا ۚوَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
wa mā ụtitum min syai`in fa matā’ul-ḥayātid-dun-yā wa zinatuhā, wa mā ‘indallāhi khairuw wa abqā, a fa lā ta’qilụn
Arti Terjemahan : Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti?
QS. Al Qasas Ayat 61
اَفَمَنْ وَّعَدْنٰهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لَاقِيْهِ كَمَنْ مَّتَّعْنٰهُ مَتَاعَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ مِنَ الْمُحْضَرِيْنَ
a fa maw wa’adnāhu wa’dan ḥasanan fa huwa lāqihi kamam matta’nāhu matā’al-ḥayātid-dun-yā ṡumma huwa yaumal-qiyāmati minal-muḥḍarin
Arti Terjemahan : Maka apakah sama orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu dia memperolehnya, dengan orang yang Kami berikan kepadanya kesenangan hidup duniawi; kemudian pada hari Kiamat dia termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?
QS. Al Qasas Ayat 62
وَيَوْمَ يُنَادِيْهِمْ فَيَقُوْلُ اَيْنَ شُرَكَاۤءِيَ الَّذِيْنَ كُنْتُمْ تَزْعُمُوْنَ
wa yauma yunādihim fa yaqụlu aina syurakā`iyallażina kuntum taz’umụn
Arti Terjemahan : Dan (ingatlah) pada hari ketika Dia (Allah) menyeru mereka dan berfirman, “Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu sangka?”
QS. Al Qasas Ayat 63
قَالَ الَّذِيْنَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ رَبَّنَا هٰٓؤُلَاۤءِ الَّذِيْنَ اَغْوَيْنَاۚ اَغْوَيْنٰهُمْ كَمَا غَوَيْنَاۚ تَبَرَّأْنَآ اِلَيْكَ مَا كَانُوْٓا اِيَّانَا يَعْبُدُوْنَ
qālallażina ḥaqqa ‘alaihimul-qaulu rabbanā hā`ulā`illażina agwainā, agwaināhum kamā gawainā, tabarra`nā ilaika mā kānū iyyānā ya’budụn
Arti Terjemahan : Orang-orang yang sudah pasti akan mendapatkan hukuman berkata, “Ya Tuhan kami, mereka inilah orang-orang yang kami sesatkan itu; kami telah menyesatkan mereka sebagaimana kami (sendiri) sesat, kami menyatakan kepada Engkau berlepas diri (dari mereka), mereka sekali-kali tidak menyembah kami.”
QS. Al Qasas Ayat 64
وَقِيْلَ ادْعُوْا شُرَكَاۤءَكُمْ فَدَعَوْهُمْ فَلَمْ يَسْتَجِيْبُوْا لَهُمْ ۗوَرَاَوُا الْعَذَابَۚ لَوْ اَنَّهُمْ كَانُوْا يَهْتَدُوْنَ
wa qilad’ụ syurakā`akum fa da’auhum fa lam yastajibụ lahum, wa ra`awul-‘ażāb, lau annahum kānụ yahtadụn
Arti Terjemahan : Dan dikatakan (kepada mereka), “Serulah sekutu-sekutumu,” lalu mereka menyerunya, tetapi yang diseru tidak menyambutnya, dan mereka melihat azab. (Mereka itu berkeinginan) sekiranya mereka dahulu menerima petunjuk.
QS. Al Qasas Ayat 65
وَيَوْمَ يُنَادِيْهِمْ فَيَقُوْلُ مَاذَآ اَجَبْتُمُ الْمُرْسَلِيْنَ
wa yauma yunādihim fa yaqụlu māżā ajabtumul-mursalin
Arti Terjemahan : Dan (ingatlah) pada hari ketika Dia (Allah) menyeru mereka, dan berfirman, “Apakah jawabanmu terhadap para rasul?”
QS. Al Qasas Ayat 66
فَعَمِيَتْ عَلَيْهِمُ الْاَنْۢبَاۤءُ يَوْمَىِٕذٍ فَهُمْ لَا يَتَسَاۤءَلُوْنَ
fa ‘amiyat ‘alaihimul-ambā`u yauma`iżin fa hum lā yatasā`alụn
Arti Terjemahan : Maka gelaplah bagi mereka segala macam alasan pada hari itu, karena itu mereka tidak saling bertanya.
QS. Al Qasas Ayat 67
فَاَمَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَعَسٰٓى اَنْ يَّكُوْنَ مِنَ الْمُفْلِحِيْنَ
fa ammā man tāba wa āmana wa ‘amila ṣāliḥan fa ‘asā ay yakụna minal-mufliḥin
Arti Terjemahan : Maka adapun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan kebajikan, maka mudah-mudahan dia termasuk orang yang beruntung.
QS. Al Qasas Ayat 68
وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ وَيَخْتَارُ ۗمَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۗسُبْحٰنَ اللّٰهِ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
wa rabbuka yakhluqu mā yasyā`u wa yakhtār, mā kāna lahumul-khiyarah, sub-ḥānallāhi wa ta’ālā ‘ammā yusyrikụn
Arti Terjemahan : Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.
QS. Al Qasas Ayat 69
وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُوْرُهُمْ وَمَا يُعْلِنُوْنَ
wa rabbuka ya’lamu mā tukinnu ṣudụruhum wa mā yu’linụn
Arti Terjemahan : Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan.
QS. Al Qasas Ayat 70
وَهُوَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ لَهُ الْحَمْدُ فِى الْاُوْلٰى وَالْاٰخِرَةِ ۖوَلَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
wa huwallāhu lā ilāha illā huw, lahul-ḥamdu fil-ụlā wal-ākhirati wa lahul-ḥukmu wa ilaihi turja’ụn
Arti Terjemahan : Dan Dialah Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, segala puji bagi-Nya di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nya segala penentuan dan kepada-Nya kamu dikembalikan.
QS. Al Qasas Ayat 71
قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ جَعَلَ اللّٰهُ عَلَيْكُمُ الَّيْلَ سَرْمَدًا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَنْ اِلٰهٌ غَيْرُ اللّٰهِ يَأْتِيْكُمْ بِضِيَاۤءٍ ۗ اَفَلَا تَسْمَعُوْنَ
qul a ra`aitum in ja’alallāhu ‘alaikumul-laila sarmadan ilā yaumil-qiyāmati man ilāhun gairullāhi ya`tikum biḍiyā`, a fa lā tasma’ụn
Arti Terjemahan : Katakanlah (Muhammad), “Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus-menerus sampai hari Kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Apakah kamu tidak mendengar?”
QS. Al Qasas Ayat 72
قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ جَعَلَ اللّٰهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَنْ اِلٰهٌ غَيْرُ اللّٰهِ يَأْتِيْكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُوْنَ فِيْهِ ۗ اَفَلَا تُبْصِرُوْنَ
qul a ra`aitum in ja’alallāhu ‘alaikumun-nahāra sarmadan ilā yaumil-qiyāmati man ilāhun gairullāhi ya`tikum bilailin taskunụna fih, a fa lā tubṣirụn
Arti Terjemahan : Katakanlah (Muhammad), “Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai hari Kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu istirahatmu? Apakah kamu tidak memperhatikan?”
QS. Al Qasas Ayat 73
وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
wa mir raḥmatihi ja’ala lakumul-laila wan-nahāra litaskunụ fihi wa litabtagụ min faḍlihi wa la’allakum tasykurụn
Arti Terjemahan : Dan adalah karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, agar kamu beristirahat pada malam hari dan agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
QS. Al Qasas Ayat 74
وَيَوْمَ يُنَادِيْهِمْ فَيَقُوْلُ اَيْنَ شُرَكَاۤءِيَ الَّذِيْنَ كُنْتُمْ تَزْعُمُوْنَ
wa yauma yunādihim fa yaqụlu aina syurakā`iyallażina kuntum taz’umụn
Dan (ingatlah) pada hari ketika Dia (Allah) menyeru mereka, dan berfirman, “Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kamu sangka?”
QS. Al Qasas Ayat 75
وَنَزَعْنَا مِنْ كُلِّ اُمَّةٍ شَهِيْدًا فَقُلْنَا هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْ فَعَلِمُوْٓا اَنَّ الْحَقَّ لِلّٰهِ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ
wa naza’nā ming kulli ummatin syahidan fa qulnā hātụ burhānakum fa ‘alimū annal-ḥaqqa lillāhi wa ḍalla ‘an-hum mā kānụ yaftarụn
Arti Terjemahan : Dan Kami datangkan dari setiap umat seorang saksi, lalu Kami katakan, “Kemukakanlah bukti kebenaranmu,” maka tahulah mereka bahwa yang hak (kebenaran) itu milik Allah dan lenyaplah dari mereka apa yang dahulu mereka ada-adakan.
QS. Al Qasas Ayat 76
اِنَّ قَارُوْنَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوْسٰى فَبَغٰى عَلَيْهِمْ ۖوَاٰتَيْنٰهُ مِنَ الْكُنُوْزِ مَآ اِنَّ مَفَاتِحَهٗ لَتَنُوْۤاُ بِالْعُصْبَةِ اُولِى الْقُوَّةِ اِذْ قَالَ لَهٗ
۞ قَوْمُهٗ لَا تَفْرَحْ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْفَرِحِيْنَ
inna qārụna kāna ming qaumi mụsā fa bagā ‘alaihim wa ātaināhu minal-kunụzi mā inna mafātiḥahụ latanū`u bil-‘uṣbati ulil-quwwati iż qāla lahụ qaumuhụ lā tafraḥ innallāha lā yuḥibbul-fariḥin
Arti Terjemahan : Sesungguhnya Karun termasuk kaum Musa, tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya, “Janganlah engkau terlalu bangga. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri.”
QS. Al Qasas Ayat 77
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
wabtagi fimā ātākallāhud-dāral-ākhirata wa lā tansa naṣibaka minad-dun-yā wa aḥsing kamā aḥsanallāhu ilaika wa lā tabgil-fasāda fil-arḍ, innallāha lā yuḥibbul-mufsidin
Arti Terjemahan : Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.
QS. Al Qasas Ayat 78
قَالَ اِنَّمَآ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ عِنْدِيْۗ اَوَلَمْ يَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهٖ مِنَ الْقُرُوْنِ مَنْ هُوَ اَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَّاَكْثَرُ جَمْعًا ۗوَلَا يُسْـَٔلُ عَنْ ذُنُوْبِهِمُ الْمُجْرِمُوْنَ
qāla innamā ụtituhụ ‘alā ‘ilmin ‘indi, a wa lam ya’lam annallāha qad ahlaka ming qablihi minal-qurụni man huwa asyaddu min-hu quwwataw wa akṡaru jam’ā, wa lā yus`alu ‘an żunụbihimul-mujrimụn
Arti Terjemahan : Dia (Karun) berkata, “Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku.” Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka.
QS. Al Qasas Ayat 79
فَخَرَجَ عَلٰى قَوْمِهٖ فِيْ زِيْنَتِهٖ ۗقَالَ الَّذِيْنَ يُرِيْدُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا يٰلَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَآ اُوْتِيَ قَارُوْنُۙ اِنَّهٗ لَذُوْ حَظٍّ عَظِيْمٍ
fa kharaja ‘alā qaumihi fi zinatih, qālallażina yuridụnal-ḥayātad-dun-yā yā laita lanā miṡla mā ụtiya qārụnu innahụ lażụ haẓẓin ‘aẓim
Arti Terjemahan : Maka keluarlah dia (Karun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, “Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.”
QS. Al Qasas Ayat 80
وَقَالَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللّٰهِ خَيْرٌ لِّمَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ۚوَلَا يُلَقّٰىهَآ اِلَّا الصّٰبِرُوْنَ
wa qālallażina ụtul-‘ilma wailakum ṡawābullāhi khairul liman āmana wa ‘amila ṣāliḥā, wa lā yulaqqāhā illaṣ-ṣābirụn
Arti Terjemahan : Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, “Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar.”
QS. Al Qasas Ayat 81
فَخَسَفْنَا بِهٖ وَبِدَارِهِ الْاَرْضَ ۗفَمَا كَانَ لَهٗ مِنْ فِئَةٍ يَّنْصُرُوْنَهٗ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۖوَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِيْنَ
fa khasafnā bihi wa bidārihil-arḍ, fa mā kāna lahụ min fi`atiy yanṣurụnahụ min dụnillāhi wa mā kāna minal-muntaṣirin
Arti Terjemahan : Maka Kami benamkan dia (Karun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.
QS. Al Qasas Ayat 82
وَاَصْبَحَ الَّذِيْنَ تَمَنَّوْا مَكَانَهٗ بِالْاَمْسِ يَقُوْلُوْنَ وَيْكَاَنَّ اللّٰهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُۚ لَوْلَآ اَنْ مَّنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا لَخَسَفَ بِنَا ۗوَيْكَاَنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الْكٰفِرُوْنَ
wa aṣbaḥallażina tamannau makānahụ bil-amsi yaqụlụna waika`annallāha yabsutur-rizqa limay yasyā`u min ‘ibādihi wa yaqdir, lau lā am mannallāhu ‘alainā lakhasafa binā, waika`annahụ lā yufliḥul-kāfirụn
Arti Terjemahan : Dan orang-orang yang kemarin mengangan-angankan kedudukannya (Karun) itu berkata, “Aduhai, benarlah kiranya Allah yang melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya). Sekiranya Allah tidak melimpahkan karunia-Nya pada kita, tentu Dia telah membenamkan kita pula. Aduhai, benarlah kiranya tidak akan beruntung orang-orang yang mengingkari (nikmat Allah).”
QS. Al Qasas Ayat 83
تِلْكَ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِيْنَ لَا يُرِيْدُوْنَ عُلُوًّا فِى الْاَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۗوَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ
tilkad-dārul-ākhiratu naj’aluhā lillażina lā yuridụna ‘uluwwan fil-arḍi wa lā fasādā, wal-‘āqibatu lil-muttaqin
Arti Terjemahan : Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu bagi orang-orang yang bertakwa.
QS. Al Qasas Ayat 84
مَنْ جَاۤءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهٗ خَيْرٌ مِّنْهَاۚ وَمَنْ جَاۤءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَى الَّذِيْنَ عَمِلُوا السَّيِّاٰتِ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
man jā`a bil-ḥasanati fa lahụ khairum min-hā, wa man jā`a bis-sayyi`ati fa lā yujzallażina ‘amilus-sayyi`āti illā mā kānụ ya’malụn
Arti Terjemahan : Barangsiapa datang dengan (membawa) kebaikan, maka dia akan mendapat (pahala) yang lebih baik daripada kebaikannya itu; dan barang siapa datang dengan (membawa) kejahatan, maka orang-orang yang telah mengerjakan kejahatan itu hanya diberi balasan (seimbang) dengan apa yang dahulu mereka kerjakan.
QS. Al Qasas Ayat 85
اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى مَعَادٍ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ مَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ
innallażi faraḍa ‘alaikal-qur`āna larādduka ilā ma’ād, qul rabbi a’lamu man jā`a bil-hudā wa man huwa fi ḍalālim mubin
Arti Terjemahan : Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Muhammad) untuk (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur’an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali. Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang berada dalam kesesatan yang nyata.”
QS. Al Qasas Ayat 86
ۖوَمَا كُنْتَ تَرْجُوْٓا اَنْ يُّلْقٰٓى اِلَيْكَ الْكِتٰبُ اِلَّا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ فَلَا تَكُوْنَنَّ ظَهِيْرًا لِّلْكٰفِرِيْنَ
wa mā kunta tarjū ay yulqā ilaikal-kitābu illā raḥmatam mir rabbika fa lā takụnanna ẓahiral lil-kāfirin
Arti Terjemahan : Dan engkau (Muhammad) tidak pernah mengharap agar Kitab (Al-Qur’an) itu diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) sebagai rahmat dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali engkau menjadi penolong bagi orang-orang kafir,
QS. Al Qasas Ayat 87
ۚوَلَا يَصُدُّنَّكَ عَنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ بَعْدَ اِذْ اُنْزِلَتْ اِلَيْكَ وَادْعُ اِلٰى رَبِّكَ وَلَا تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
wa lā yaṣuddunnaka ‘an āyātillāhi ba’da iż unzilat ilaika wad’u ilā rabbika wa lā takụnanna minal-musyrikin
Arti Terjemahan : dan jangan sampai mereka menghalang-halangi engkau (Muhammad) untuk (menyampaikan) ayat-ayat Allah, setelah ayat-ayat itu diturunkan kepadamu, dan serulah (manusia) agar (beriman) kepada Tuhanmu, dan janganlah engkau termasuk orang-orang musyrik.
QS. Al Qasas Ayat 88
وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
wa lā tad’u ma’allāhi ilāhan ākhar, lā ilāha illā huw, kullu syai`in hālikun illā waj-hah, lahul-ḥukmu wa ilaihi turja’ụn
Arti Terjemahan : Dan jangan (pula) engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.
Surah Sebelumnya: Surat An Naml |
Al-Qur’an | Surah Berikutnya: Surat Al ‘Ankabut |
Surah 028 |