bacaan Quran surat asy syura dan arti terjemahannya lengkap dengan mp3 per kata sebagai contoh makhrojul huruf, panduan tajwid/hukum bacaan atau bisa juga untuk ditirukan nada membaca Al Quran yang merdu.
Disini jika sobat ingin mengetahui isi kandungan atau tafsir surat asy syura atau surat surat lain seperti bacaan surat yasin silahkan baca pada kitab kitab tafsir yang sudah di terjemahkan dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah dalam memahami maksudnya.
Arti atau makna surat asy syura adalah “Musyawarah”, dimana keutamaan surat asy syura adalah menjelaskan bagaimana amalan musyawarah itu penting dalam menyelesaikan suatu masalah.
contoh perilaku surat asy syura ini (musyawarah) bisa dipraktikan sebagai dasar pemerintahan karena memiliki keutamaan yang sangat banyak sekali.
Selain membagikan bacaan surat asy syura arab, latin dan artinya pada kali ini kami juga akan membagikan mp3 surat asy syura yang bisa sobat download sebagai panduan untuk belajar membaca surah asy syura dengan nada merdu, dan untuk surat lain seperti surat ad dukhan dll silahkan sobat cari pada tema bacaan surat yang anda inginkan.
Dan berikut ini tabel informasi surah asy syura yang bisa untuk dipelajari.
informasi surat asy syura | |
---|---|
Arti nama | musyawarah |
Nama Lainnya | Ha Mim ‘Ain Sin Qaf |
golongan surat | makkiyah |
nomor surat | surat ke-42 |
nomor juz | juz ke-25 |
jumlah ayat | 53 ayat |
jumlah ruku’ | 5 ruku’ |
surat sebelumnya | surat fussilat |
surat setelahnya | surat az zukhruf |
Bacaan Surat Asy Syura Dan Artinya
Basmalah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim
QS. Asy Syura : 1
ۚحٰمۤ
ha mīm
Arti Terjemahannya : Ha Mim
QS. Asy Syura : 2
ۗ عۤسۤقۤ
‘Aīn sīn qaf
Arti Terjemahan : Ain Sin Qaf
QS. Asy Syura : 3
كَذٰلِكَ يُوْحِيْٓ اِلَيْكَ وَاِلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَۙ اللّٰهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
każalika yụhī ilaika wa ilallażīna ming qablikallahul-‘azīzul-hakīm
Arti Terjemahan : Demikianlah Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana mewahyukan kepadamu (Muhammad) dan kepada orang-orang yang sebelummu.
QS. Asy Syura : 4
لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
lahụ ma fis-samawati wa ma fil-arḍ, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm
Arti Terjemahan : Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah Yang Mahaagung, Mahabesar.
QS. Asy Syura : 5
تَكَادُ السَّمٰوٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْ فَوْقِهِنَّ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ يُسَبِّحُوْنَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُوْنَ لِمَنْ فِى الْاَرْضِۗ اَلَآ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
takadus-samawatu yatafaṭṭarna min fauqihinna wal-mala`ikatu yusabbihụna bihamdi rabbihim wa yastagfirụna liman fil-arḍ, ala innallaha huwal-gafụrur-rahīm
Arti Terjemahan : Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Allah) dan malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan untuk orang yang ada di bumi. Ingatlah, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.
QS. Asy Syura : 6
وَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهُ حَفِيْظٌ عَلَيْهِمْۖ وَمَآ اَنْتَ عَلَيْهِمْ بِوَكِيْلٍ
wallażīnattakhażụ min dụnihī auliya`allahu hafīẓun ‘alaihim wa ma anta ‘alaihim biwakīl
Arti Terjemahan : Dan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, Allah mengawasi (perbuatan) mereka; adapun engkau (Muhammad) bukanlah orang yang diserahi mengawasi mereka.
QS. Asy Syura : 7
وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لِّتُنْذِرَ اُمَّ الْقُرٰى وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيْهِ ۗفَرِيْقٌ فِى الْجَنَّةِ وَفَرِيْقٌ فِى السَّعِيْرِ
wa każalika auhaina ilaika qur`anan ‘arabiyyal litunżira ummal-qura wa man haulaha wa tunżira yaumal-jam’i la raiba fīh, farīqun fil-jannati wa farīqun fis-sa’īr
Arti Terjemahan : Dan demikianlah Kami wahyukan Al-Qur’an kepadamu dalam bahasa Arab, agar engkau memberi peringatan kepada penduduk ibukota (Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (Kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka.
QS. Asy Syura : 8
وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَهُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ يُّدْخِلُ مَنْ يَّشَاۤءُ فِيْ رَحْمَتِهٖۗ وَالظّٰلِمُوْنَ مَا لَهُمْ مِّنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
walau sya`allahu laja’alahum ummataw wahidataw wa lakiy yudkhilu may yasya`u fī rahmatih, waẓ-ẓalimụna ma lahum miw waliyyiw wa la naṣīr
Arti Terjemahan : Dan sekiranya Allah menghendaki niscaya Dia jadikan mereka satu umat, tetapi Dia memasukkan orang-orang yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka pelindung dan penolong.
QS. Asy Syura : 9
اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۚ فَاللّٰهُ هُوَ الْوَلِيُّ وَهُوَ يُحْيِ الْمَوْتٰى ۖوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
amittakhażụ min dụnihī auliya`, fallahu huwal-waliyyu wa huwa yuhyil-mauta wa huwa ‘ala kulli syai`ing qadīr
Arti Terjemahan : Atau mereka mengambil pelindung-pelindung selain Dia? Padahal Allah, Dialah pelindung (yang sebenarnya). Dan Dia menghidupkan orang yang mati, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.
QS. Asy Syura : 10
وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيْهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبِّيْ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُۖ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
wa makhtalaftum fīhi min syai`in fa hukmuhū ilallah, żalikumullahu rabbī ‘alaihi tawakkaltu wa ilaihi unīb
Arti Terjemahan : Dan apa pun yang kamu perselisihkan padanya tentang sesuatu, keputusannya (terserah) kepada Allah. (Yang memiliki sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya aku kembali.
QS. Asy Syura : 11
فَاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّمِنَ الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
faṭirus-samawati wal-arḍ, ja’ala lakum min anfusikum azwajaw wa minal-an’ami azwaja, yażra`ukum fīh, laisa kamiṡlihī syaī`, wa huwas-samī’ul-baṣīr
Arti Terjemahan : (Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Asy Syura : 12
لَهٗ مَقَالِيْدُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۚاِنَّهٗ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
lahụ maqalīdus-samawati wal-arḍ, yabsuṭur-rizqa limay yasya`u wa yaqdir, innahụ bikulli syai`in ‘alīm
Arti Terjemahan : Milik-Nyalah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
QS. Asy Syura : 13
۞ شَرَعَ لَكُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوْحًا وَّالَّذِيْٓ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهٖٓ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى وَعِيْسٰٓى اَنْ اَقِيْمُوا الدِّيْنَ وَلَا تَتَفَرَّقُوْا فِيْهِۗ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِيْنَ مَا تَدْعُوْهُمْ اِلَيْهِۗ اَللّٰهُ يَجْتَبِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ وَيَهْدِيْٓ اِلَيْهِ مَنْ يُّنِيْبُۗ
syara’a lakum minad-dīni ma waṣṣa bihī nụhaw wallażī auhaina ilaika wa ma waṣṣaina bihī ibrahīma wa mụsa wa ‘īsa an aqīmud-dīna wa la tatafarraqụ fīh, kabura ‘alal-musyrikīna ma tad’ụhum ilaīh, allahu yajtabī ilaihi may yasya`u wa yahdī ilaihi may yunīb
Arti Terjemahan : diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Allah memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).
QS. Asy Syura : 14
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
wa ma tafarraqū illa mim ba’di ma ja`ahumul-‘ilmu bagyam bainahum, walau la kalimatun sabaqat mir rabbika ila ajalim musammal laquḍiya bainahum, wa innallażīna ụriṡul-kitaba mim ba’dihim lafī syakkim min-hu murīb
Arti Terjemahan : Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur’an) itu.
QS. Asy Syura : 15
فَلِذٰلِكَ فَادْعُ ۚوَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَۚ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْۚ وَقُلْ اٰمَنْتُ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنْ كِتٰبٍۚ وَاُمِرْتُ لِاَعْدِلَ بَيْنَكُمْ ۗ اَللّٰهُ رَبُّنَا
ۗ وَرَبُّكُمْ ۗ لَنَآ اَعْمَالُنَا وَلَكُمْ اَعْمَالُكُمْ ۗ لَاحُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ ۗ اَللّٰهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا ۚوَاِلَيْهِ الْمَصِيْرُ
fa liżalika fad’, wastaqim kama umirt, wa la tattabi’ ahwa`ahum, wa qul amantu bima anzalallahu ming kitab, wa umirtu li`a’dila bainakum, allahu rabbuna wa rabbukum, lana a’maluna wa lakum a’malukum, la hujjata bainana wa bainakum, allahu yajma’u bainana, wa ilaihil-maṣīr
Arti Terjemahan : Karena itu, serulah (mereka beriman) dan tetaplah (beriman dan berdakwah) sebagaimana diperintahkan kepadamu (Muhammad) dan janganlah mengikuti keinginan mereka dan katakanlah, “Aku beriman kepada Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan agar berlaku adil di antara kamu. Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami perbuatan kami dan bagi kamu perbuatan kamu. Tidak (perlu) ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali.”
QS. Asy Syura : 16
وَالَّذِيْنَ يُحَاۤجُّوْنَ فِى اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا اسْتُجِيْبَ لَهٗ حُجَّتُهُمْ دَاحِضَةٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ وَّلَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ
wallażīna yuhajjụna fillahi mim ba’di mastujība lahụ hujjatuhum dahiḍatun ‘inda rabbihim wa ‘alaihim gaḍabuw wa lahum ‘ażabun syadīd
Arti Terjemahan : Dan orang-orang yang berbantah-bantah tentang (agama) Allah setelah (agama itu) diterima, perbantahan mereka itu sia-sia di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan mereka mendapat azab yang sangat keras.
QS. Asy Syura : 17
اَللّٰهُ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ وَالْمِيْزَانَ ۗوَمَا يُدْرِيْكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيْبٌ
allahullażī anzalal-kitaba bil-haqqi wal mīzan, wa ma yudrīka la’allas-sa’ata qarīb
Arti Terjemahan : Allah yang menurunkan Kitab (Al-Qur’an) dengan (membawa) kebenaran dan neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat?
QS. Asy Syura : 18
يَسْتَعْجِلُ بِهَا الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِهَاۚ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مُشْفِقُوْنَ مِنْهَاۙ وَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهَا الْحَقُّ ۗ اَلَآ اِنَّ الَّذِيْنَ يُمَارُوْنَ فِى السَّاعَةِ لَفِيْ ضَلٰلٍۢ بَعِيْدٍ
yasta’jilu bihallażīna la yu`minụna biha, wallażīna amanụ musyfiqụna min-ha wa ya’lamụna annahal-haqq, ala innallażīna yumarụna fis-sa’ati lafī ḍalalim ba’īd
Arti Terjemahan : Orang-orang yang tidak percaya adanya hari Kiamat meminta agar hari itu segera terjadi, dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa Kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya Kiamat itu benar-benar telah tersesat jauh.
QS. Asy Syura : 19
اَللّٰهُ لَطِيْفٌۢ بِعِبَادِهٖ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ الْقَوِيُّ الْعَزِيْزُ
allahu laṭīfum bi’ibadihī yarzuqu may yasya`, wa huwal-qawiyyul-‘azīz
Arti Terjemahan : Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan Dia Mahakuat, Mahaperkasa.
QS. Asy Syura : 20
مَنْ كَانَ يُرِيْدُ حَرْثَ الْاٰخِرَةِ نَزِدْ لَهٗ فِيْ حَرْثِهٖۚ وَمَنْ كَانَ يُرِيْدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهٖ مِنْهَاۙ وَمَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ نَّصِيْبٍ
mang kana yurīdu harṡal-akhirati nazid lahụ fī harṡih, wa mang kana yurīdu harṡad-dun-ya nu`tihī min-ha wa ma lahụ fil-akhirati min naṣīb
Arti Terjemahan : Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.
QS. Asy Syura : 21
اَمْ لَهُمْ شُرَكٰۤؤُا شَرَعُوْا لَهُمْ مِّنَ الدِّيْنِ مَا لَمْ يَأْذَنْۢ بِهِ اللّٰهُ ۗوَلَوْلَا كَلِمَةُ الْفَصْلِ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ ۗوَاِنَّ الظّٰلِمِيْنَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
am lahum syuraka`u syara’ụ lahum minad-dīni ma lam ya`żam bihillah, walau la kalimatul-faṣli laquḍiya bainahum, wa innaẓ-ẓalimīna lahum ‘ażabun alīm
Arti Terjemahan : Apakah mereka mempunyai sesembahan selain Allah yang menetapkan aturan agama bagi mereka yang tidak diizinkan (diridai) Allah? Dan sekiranya tidak ada ketetapan yang menunda (hukuman dari Allah) tentulah hukuman di antara mereka telah dilaksanakan. Dan sungguh, orang-orang zalim itu akan mendapat azab yang sangat pedih.
QS. Asy Syura : 22
تَرَى الظّٰلِمِيْنَ مُشْفِقِيْنَ مِمَّا كَسَبُوْا وَهُوَ وَاقِعٌۢ بِهِمْ ۗوَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فِيْ رَوْضٰتِ الْجَنّٰتِۚ لَهُمْ مَّا يَشَاۤءُوْنَ عِنْدَ رَبِّهِمْ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُ
taraẓ-ẓalimīna musyfiqīna mimma kasabụ wa huwa waqi’um bihim, wallażīna amanụ wa ‘amiluṣ-ṣalihati fī rauḍatil-jannat, lahum ma yasya`ụna ‘inda rabbihim, żalika huwal-faḍlul-kabīr
Arti Terjemahan : Kamu akan melihat orang-orang zalim itu sangat ketakutan karena (kejahatan-kejahatan) yang telah mereka lakukan, dan (azab) menimpa mereka. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhan. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.
QS. Asy Syura : 23
ذٰلِكَ الَّذِيْ يُبَشِّرُ اللّٰهُ عِبَادَهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِۗ قُلْ لَّآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ اَجْرًا اِلَّا الْمَوَدَّةَ فِى الْقُرْبٰىۗ وَمَنْ يَّقْتَرِفْ حَسَنَةً نَّزِدْ لَهٗ فِيْهَا حُسْنًا ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ
żalikallażī yubasysyirullahu ‘ibadahullażīna amanụ wa ‘amiluṣ-ṣalihat, qul la as`alukum ‘alaihi ajran illal-mawaddata fil-qurba, wa may yaqtarif hasanatan nazid lahụ fīha husna, innallaha gafụrun syakụr
Arti Terjemahan : Itulah (karunia) yang diberitahukan Allah untuk menggembirakan hamba-hamba-Nya yang beriman dan mengerjakan kebajikan. Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.” Dan barangsiapa mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan kebaikan baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.
QS. Asy Syura : 24
اَمْ يَقُوْلُوْنَ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًاۚ فَاِنْ يَّشَاِ اللّٰهُ يَخْتِمْ عَلٰى قَلْبِكَ ۗوَيَمْحُ اللّٰهُ الْبَاطِلَ وَيُحِقُّ الْحَقَّ بِكَلِمٰتِهٖ ۗاِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ
am yaqụlụnaftara ‘alallahi każiba, fa iy yasya`illahu yakhtim ‘ala qalbik, wa yam-hullahul-baṭila wa yuhiqqul-haqqa bikalimatih, innahụ ‘alīmum biżatiṣ-ṣudụr
Arti Terjemahan : Ataukah mereka mengatakan, “Dia (Muhammad) telah mengada-adakan kebohongan tentang Allah.” Sekiranya Allah menghendaki niscaya Dia kunci hatimu. Dan Allah menghapus yang batil dan membenarkan yang benar dengan firman-Nya (Al-Qur’an). Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
QS. Asy Syura : 25
وَهُوَ الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهٖ وَيَعْفُوْا عَنِ السَّيِّاٰتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَۙ
wa huwallażī yaqbalut-taubata ‘an ‘ibadihī wa ya’fụ ‘anis-sayyi`ati wa ya’lamu ma taf’alụn
Arti Terjemahan : Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,
QS. Asy Syura : 26
وَيَسْتَجِيْبُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَيَزِيْدُهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ ۗوَالْكٰفِرُوْنَ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ
wa yastajībullażīna amanụ wa ‘amiluṣ-ṣalihati wa yazīduhum min faḍlih, wal-kafirụna lahum ‘ażabun syadīd
Arti Terjemahan : dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Orang-orang yang ingkar akan mendapat azab yang sangat keras.
QS. Asy Syura : 27
۞ وَلَوْ بَسَطَ اللّٰهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهٖ لَبَغَوْا فِى الْاَرْضِ وَلٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرٌۢ بَصِيْرٌ
walau basaṭallahur-rizqa li’ibadihī labagau fil-arḍi wa lakiy yunazzilu biqadarim ma yasya`, innahụ bi’ibadihī khabīrum baṣīr
Arti Terjemahan : Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat.
QS. Asy Syura : 28
وَهُوَ الَّذِيْ يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْۢ بَعْدِ مَا قَنَطُوْا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهٗ ۗوَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيْدُ
wa huwallażī yunazzilul-gaiṡa mim ba’di ma qanaṭụ wa yansyuru rahmatah, wa huwal-waliyyul-hamīd
Arti Terjemahan : Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji.
QS. Asy Syura : 29
وَمِنْ اٰيٰتِهٖ خَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَثَّ فِيْهِمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ ۗوَهُوَ عَلٰى جَمْعِهِمْ اِذَا يَشَاۤءُ قَدِيْرٌ
wa min ayatihī khalqus-samawati wal-arḍi wa ma baṡṡa fīhima min dabbah, wa huwa ‘ala jam’ihim iża yasya`u qadīr
Arti Terjemahan : Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah penciptaan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Mahakuasa mengumpulkan semuanya apabila Dia kehendaki.
QS. Asy Syura : 30
وَمَآ اَصَابَكُمْ مِّنْ مُّصِيْبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ اَيْدِيْكُمْ وَيَعْفُوْا عَنْ كَثِيْرٍۗ
wa ma aṣabakum mim muṣībatin fa bima kasabat aidīkum wa ya’fụ ‘ang kaṡīr
Arti Terjemahan : Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).
QS. Asy Syura : 31
وَمَآ اَنْتُمْ بِمُعْجِزِيْنَ فِى الْاَرْضِۚ وَمَا لَكُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
wa ma antum bimu’jizīna fil-arḍ, wa ma lakum min dụnillahi miw waliyyiw wa la naṣīr
Arti Terjemahan : Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari siksaan Allah) di bumi, dan kamu tidak memperoleh pelindung atau penolong selain Allah.
QS. Asy Syura : 32
ۗ وَمِنْ اٰيٰتِهِ الْجَوَارِ فِى الْبَحْرِ كَالْاَعْلَامِ
wa min ayatihil-jawari fil-bahri kal-a’lam
Arti Terjemahan : Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung.
QS. Asy Syura : 33
اِنْ يَّشَأْ يُسْكِنِ الرِّيْحَ فَيَظْلَلْنَ رَوَاكِدَ عَلٰى ظَهْرِهٖۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُوْرٍۙ
iy yasya` yuskinir-rīha fa yaẓlalna rawakida ‘ala ẓahrih, inna fī żalika la`ayatil likulli ṣabbarin syakụr
Arti Terjemahan : Jika Dia menghendaki, Dia akan menghentikan angin, sehingga jadilah (kapal-kapal) itu terhenti di permukaan laut. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang selalu bersabar dan banyak bersyukur,
QS. Asy Syura : 34
اَوْ يُوْبِقْهُنَّ بِمَا كَسَبُوْا وَيَعْفُ عَنْ كَثِيْرٍۙ
au yụbiq-hunna bima kasabụ wa ya’fu ‘ang kaṡīr
Arti Terjemahan : atau (Dia akan) menghancurkan kapal-kapal itu karena perbuatan (dosa) mereka, dan Dia memaafkan banyak (dari mereka),
QS. Asy Syura : 35
وَّيَعْلَمَ الَّذِيْنَ يُجَادِلُوْنَ فِيْٓ اٰيٰتِنَاۗ مَا لَهُمْ مِّنْ مَّحِيْصٍ
wa ya’lamallażīna yujadilụna fī ayatina, ma lahum mim mahīṣ
Arti Terjemahan : dan agar orang-orang yang membantah tanda-tanda (kekuasaan) Kami mengetahui bahwa mereka tidak akan memperoleh jalan keluar (dari siksaan).
QS. Asy Syura : 36
فَمَآ اُوْتِيْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۚوَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ وَّاَبْقٰى لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۚ
fa ma ụtītum min syai`in fa mata’ul-hayatid-dun-ya, wa ma ‘indallahi khairuw wa abqa lillażīna amanụ wa ‘ala rabbihim yatawakkalụn
Arti Terjemahan : Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu, maka itu adalah kesenangan hidup di dunia. Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,
QS. Asy Syura : 37
ۚ وَالَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰۤىِٕرَ الْاِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَاِذَا مَا غَضِبُوْا هُمْ يَغْفِرُوْنَ
wallażīna yajtanibụna kaba`iral-iṡmi wal-fawahisya wa iża ma gaḍibụ hum yagfirụn
Arti Terjemahan : dan juga (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah segera memberi maaf,
QS. Asy Syura : 38
ۚ وَالَّذِيْنَ اسْتَجَابُوْا لِرَبِّهِمْ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَۖ وَاَمْرُهُمْ شُوْرٰى بَيْنَهُمْۖ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ
wallażīnastajabụ lirabbihim wa aqamuṣ-ṣalata wa amruhum syụra bainahum wa mimma razaqnahum yunfiqụn
Arti Terjemahan : dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka,
QS. Asy Syura : 39
وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَهُمُ الْبَغْيُ هُمْ يَنْتَصِرُوْنَ
wallażīna iża aṣabahumul-bagyu hum yantaṣirụn
Arti Terjemahan : dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri.
QS. Asy Syura : 40
وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚفَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ
wa jaza`u sayyi`atin sayyi`atum miṡluha, fa man ‘afa wa aṣlaha fa ajruhụ ‘alallah, innahụ la yuhibbuẓ-ẓalimīn
Arti Terjemahan : Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.
QS. Asy Syura : 41
وَلَمَنِ انْتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ مَا عَلَيْهِمْ مِّنْ سَبِيْلٍۗ
wa lamanintaṣara ba’da ẓulmihī fa ula`ika ma ‘alaihim min sabīl
Arti Terjemahan : Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka.
QS. Asy Syura : 42
اِنَّمَا السَّبِيْلُ عَلَى الَّذِيْنَ يَظْلِمُوْنَ النَّاسَ وَيَبْغُوْنَ فِى الْاَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّۗ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ
innamas-sabīlu ‘alallażīna yaẓlimụnan-nasa wa yabgụna fil-arḍi bigairil-haqq, ula`ika lahum ‘ażabun alīm
Arti Terjemahan : Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat siksa yang pedih.
QS. Asy Syura : 43
وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ
wa laman ṣabara wa gafara inna żalika lamin ‘azmil-umụr
Arti Terjemahan : Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.
QS. Asy Syura : 44
وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ وَّلِيٍّ مِّنْۢ بَعْدِهٖ ۗوَتَرَى الظّٰلِمِيْنَ لَمَّا رَاَوُا الْعَذَابَ يَقُوْلُوْنَ هَلْ اِلٰى مَرَدٍّ مِّنْ سَبِيْلٍۚ
wa may yuḍlilillahu fa ma lahụ miw waliyyim mim ba’dih, wa taraẓ-ẓalimīna lamma ra`awul-‘ażaba yaqụlụna hal ila maraddim min sabīl
Arti Terjemahan : Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada baginya pelindung setelah itu. Kamu akan melihat orang-orang zalim ketika mereka melihat azab berkata, “Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?”
QS. Asy Syura : 45
وَتَرٰىهُمْ يُعْرَضُوْنَ عَلَيْهَا خٰشِعِيْنَ مِنَ الذُّلِّ يَنْظُرُوْنَ مِنْ طَرْفٍ خَفِيٍّۗ وَقَالَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ الْخٰسِرِيْنَ الَّذِيْنَ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ وَاَهْلِيْهِمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اَلَآ اِنَّ الظّٰلِمِيْنَ فِيْ عَذَابٍ مُّقِيْمٍ
wa tarahum yu’raḍụna ‘alaiha khasyi’īna minaż-żulli yanẓurụna min ṭarfin khafiyy, wa qalallażīna amanū innal-khasirīnallażīna khasirū anfusahum wa ahlīhim yaumal-qiyamah, ala innaẓ-ẓalimīna fī ‘ażabim muqīm
Arti Terjemahan : Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tertunduk karena (merasa) hina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata, “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat.” Ingatlah, sesungguhnya orang-orang zalim itu berada dalam azab yang kekal.
QS. Asy Syura : 46
ۗ وَمَا كَانَ لَهُمْ مِّنْ اَوْلِيَاۤءَ يَنْصُرُوْنَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ سَبِيْلٍ
wa ma kana lahum min auliya`a yanṣurụnahum min dụnillah, wa may yuḍlilillahu fa ma lahụ min sabīl
Arti Terjemahan : Dan mereka tidak akan mempunyai pelindung yang dapat menolong mereka selain Allah. Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah tidak akan ada jalan keluar baginya (untuk mendapat petunjuk).
QS. Asy Syura : 47
اِسْتَجِيْبُوْا لِرَبِّكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا مَرَدَّ لَهٗ مِنَ اللّٰهِ ۗمَا لَكُمْ مِّنْ مَّلْجَاٍ يَّوْمَىِٕذٍ وَّمَا لَكُمْ مِّنْ نَّكِيْرٍ
istajībụ lirabbikum ming qabli ay ya`tiya yaumul la maradda lahụ minallah, ma lakum mim malja`iy yauma`iżiw wa ma lakum min nakīr
Arti Terjemahan : Patuhilah seruan Tuhanmu sebelum datang dari Allah suatu hari yang tidak dapat ditolak (atas perintah dari Allah). Pada hari itu kamu tidak memperoleh tempat berlindung dan tidak (pula) dapat mengingkari (dosa-dosamu).
QS. Asy Syura : 48
فَاِنْ اَعْرَضُوْا فَمَآ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا ۗاِنْ عَلَيْكَ اِلَّا الْبَلٰغُ ۗوَاِنَّآ اِذَآ اَذَقْنَا الْاِنْسَانَ مِنَّا رَحْمَةً فَرِحَ بِهَا ۚوَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ ۢبِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ فَاِنَّ الْاِنْسَانَ كَفُوْرٌ
fa in a’raḍụ fa ma arsalnaka ‘alaihim hafīẓa, in ‘alaika illal-balag, wa inna iża ażaqnal-insana minna rahmatan fariha biha, wa in tuṣib-hum sayyi`atum bima qaddamat aidīhim fa innal-insana kafụr
Arti Terjemahan : Jika mereka berpaling, maka (ingatlah) Kami tidak mengutus engkau sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Dan sungguh, apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat dari Kami, dia menyambutnya dengan gembira; tetapi jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar), sungguh, manusia itu sangat ingkar (kepada nikmat).
QS. Asy Syura : 49
ۙ لِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۗيَهَبُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ اِنَاثًا وَّيَهَبُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ الذُّكُوْرَ
lillahi mulkus-samawati wal-arḍ, yakhluqu ma yasya`, yahabu limay yasya`u inaṡaw wa yahabu limay yasya`uż-żukụr
Arti Terjemahan : Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki,
QS. Asy Syura : 50
اَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَّاِنَاثًا ۚوَيَجْعَلُ مَنْ يَّشَاۤءُ عَقِيْمًا ۗاِنَّهٗ عَلِيْمٌ قَدِيْرٌ
au yuzawwijuhum żukranaw wa inaṡa, wa yaj’alu may yasya`u ‘aqīma, innahụ ‘alīmung qadīr
Arti Terjemahan : atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.
QS. Asy Syura : 51
۞ وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنْ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحْيًا اَوْ مِنْ وَّرَاۤئِ حِجَابٍ اَوْ يُرْسِلَ رَسُوْلًا فَيُوْحِيَ بِاِذْنِهٖ مَا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ عَلِيٌّ حَكِيْمٌ
wa ma kana libasyarin ay yukallimahullahu illa wahyan au miw wara`i hijabin au yursila rasụlan fa yụhiya bi`iżnihī ma yasya`, innahụ ‘aliyyun hakīm
Arti Terjemahan : Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana.
QS. Asy Syura : 52
وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَا ۗمَا كُنْتَ تَدْرِيْ مَا الْكِتٰبُ وَلَا الْاِيْمَانُ وَلٰكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ نَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِنَا ۗوَاِنَّكَ لَتَهْدِيْٓ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۙ
wa każalika auhaina ilaika rụham min amrina, ma kunta tadrī mal-kitabu wa lal-īmanu wa lakin ja’alnahu nụran nahdī bihī man nasya`u min ‘ibadina, wa innaka latahdī ila ṣiraṭim mustaqīm
Arti Terjemahan : Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur’an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur’an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus,
QS. Asy Syura : 53
صِرَاطِ اللّٰهِ الَّذِيْ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ اَلَآ اِلَى اللّٰهِ تَصِيْرُ الْاُمُوْرُ
ṣiraṭillahillażī lahụ ma fis-samawati wa ma fil-arḍ, ala ilallahi taṣīrul-umụr
Arti Terjemahan : (Yaitu) jalan Allah yang milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, segala urusan kembali kepada Allah.
Surah Sebelumnya: Surat Fussilat |
Al-Qur’an | Surah Berikutnya: Surat Az Zukhruf |
Surah 042 |